Sabtu, 13 Desember 2008

Terdampar di Pandanaran

(Peserta TOT dBase Panti Se-Indonesia, P4TK Bahasa, Jagakarsa, Jaksel, 16 sd. 20/10/08)

Hari ini minggu, 12/12/08 saya bisa agak lebih santai karena masih jam 16.00, sedangkan jadwal penerbangan saya ke Semarang jam 20.40 naik pesawat Mandala. Setelah teman yang akan mengantar ke bandara datang, saya mampir ke rumah mengambil pakaian ganti selama di Jateng. Sebelum berangkat saya sempatkan mengajak 2 buah hati (Hani dan Lifa) makan di Bungo Tanjuang. Dia belum makan malam dan umynya belum pulang.

Si kecil lifa tau kalau aby nya mau pergi, ketika dia mau pipis, di suruh Hany mengantar pulang, dia gak mau, katanya pengen aby yang mengantarin. Karena saya belum selesai makan, dia ikut sama hany.

Setelah selesai makan, kami menuju bandara, tidak telat dan juga tidak terlalu awal, karena dalam tiket saya tertulis 20.40, ternyata pada penumpang yang beli tiket lebih awal tertulis 19.40. Kok bisa, yah...namanya juga penerbangan Indonesia, maklumlah.

Yang beli tiket pada jadwal 19.40 sudah ngomel pada petugas karena terlalu lama pesawat delay. Tidak terlalu lama menunggu, pesawat datang dan kami terbang menuju semarang. saya duduk di bangku penutup atau no. 24 D.

Sambil duduk di ruang tunggu, saya mengamati sekeliling, ada pemandangan menarik. Mayoritas penumpang anak warga keturunan tionghoa/Cina. Bahasa jawa dan cina nya fasih bangat. Saya berfikir, berarti yang sukses di semarang kebanyakan mereka. Saya menyadari kalau kegigihan dan keuletan memang tidak ada yang bisa lawan di Indonesia, termasuk sistem dagang dengan pendekatan etnis, tidak semua orang Indonesia masuk dalam jaringan usaha mereka.

Mestinya orang Indonesia malu dan bisa bersaing secara sehat agar tidak terperosok dalam kemiskinan.

Ketika take off tidak begitu mengkhawatirkan, tapi waktu landing teasa agak goyang, berapa kali naik pesawat mandala seperti itu, yang lain kok tidak begitu berasa. Apakah karena ilmu pilotnya atau kondisi pesawatnya sama.

Saya duduk bersebelahan dengan seorang bapak yang setiap hari jumat balik ke semarang dan senin pagi ke Jakarta naik pesawat, dulu langganan sriwijaya karena ada temannya kepala cabang yang bisa beliin tiket murah, suatu kali ketika tiket sriwijaya mahal, dia coba dengan mandala, ternyata pesawatnya bagus, sampai sekarang dia selalu naik mandala.

Alasannya bolak-balik karena anak-anak semua sekolah di semarang. Luar biasa...

Sampai di Semarang sekitar jam 23.00, naik taksi ke RS Roemani, ketemu teman-teman, ditraktir minum skoteng (minuman jahe) di kantor DPD IMM Jateng. Kaget juga ketika masuk kantor PWM, gedung bagus, pakai lift. Lantai 3 digunakan rame-rame oleh lembaga dan AMM, lantai 4 khusus untuk PM, karena PWPM Jateng banyak mengakses sumber pembiayaan untuk pembangunan dan pengelolaan gedung, maka diberi penghargaan satu lantai gedung PWM.

Kami beranjak ke Hotel Panandaran untuk istirahat. Sampai sekarang jam 15.29 saya masih nongkrong di loby hotel dengan Afit petugas lapangan sambil menunggu mobil yang akan membawa keliling Jateng untuk supervisi ke Panti.

Ya.........nikmati waktu kosong dengan menulis dan melihat informasi di internet, mumpung ada hotspot.

Pandanaran, 13/12/2008, 15:27

Tidak ada komentar: