Rabu, 10 Desember 2008

Supervisi ke Panti di Sumbar

Dari Jakarta berangkat hari Jum'at tanggal 5 Desember 2008 jam 19.20 dengan pesawat Mandala. Pesawat delay sampai jam 20.30. Sampai di Bandara Minang Kabau Jam 23.00. Buyung dan Incim dari Panti Asuhan Aisyiyah Pariaman yang menjemput ke Bandara sudah lama menunggu. Ya, namanya pesawat tidak bisa diprediksi, kalau terlambat harap maklum.

Di mobil dari Bandara incim menanyakan tentang persiapan acara PP Pemuda Muhammadiyah di Pariaman. Ada usulan dari PW NA untuk bergabung dg Musywil NA Sumbar. Saya bilang sangat bagus untuk efisien dan semarak kegiatan Muhammadiyah di Pariaman karena waktu kegiatan hampir bersamaan.

Sampai di rumah Pariaman jam 24.30, setelah bincang-bincang dengan mak, teman-teman PD PM Kota Pariaman datang menjemput ke rumah mengajak datang ke acara malam "batanggang" pernikahan Yos di Naras. Di Naras makan dan ngobrol sampai jam 03.00.

Sabtu, 06 Desember 2008 jam 09.00 saya berangkat ke Padang naik terag bulan mau mengambil mobil rental di rumah Boiziardi. Saya dijemput Toni Markos di bawah jembatan di depan Minang Plaza. Setelah menerima mobil dari petugas rental, kami menuju mesjid Taqwa PWM Sumatera Barat untuk silaturrahim dan menemui Bang Murisal yang mau mendampingi kami ke Pesisir Selatan.

Di PWM Sumbar saya ketemu Pak RB Khatib Pahlawan Kayo Ketua PWM, Da Adrian Muis, Bang Rusdin Batahan, dll. Kami bicara banyak tentang tugas dari Forpama untuk pendataan panti dan perkembangan panti di Sumatera Barat, sebagai informasi dari PWM Sumbar.

Kami menyampaikan rute perjalanan, dari Pesisir Selatan terus ke Agam, Bukittinggi dan terakhir di Pasaman Barat daerah Talu. (Ingat lagunya yang terkenal yo rang talu).

Rombongan yang terdiri dari saya, Toni Markos, Deri Rizal, Murisal dan Imel berangkat menuju Pesisir Selatan. Saya bertugas menjadi sopir, kami mampir di rumah makan yang terkenal dengan gulai kepala ikan di daerah bungus di tengah sawah menghadap hamparan sawah hijau dan bukit gunung Padang, sungguh indah dan enak dipandang, mata serasa segar dan nyaman melihat hijaunya sawah dan pebukitan. Sungguh indah ranah minang.

Setelah menyantap makanan yang tidak lupa dengan goreng petai dan jaringan (jengkol), makan kami sungguh lahap. Harganya tidak terlalu mahal, untuk ukuran makan enak masih murah, kamu melanjutkan perjalanan menuju Pesisir Selatan.

Sekitar 1 jam perjalanan kami sampai di Panti Bayang. Panti berada di tengah sawah. Bangunan leter U, ditengah bangunan kolam ikan. Tidak beberapa lama, kami didatangi oleh pengurus panti. Mereka menyampaikan bahwa kondisi keuangan panti sangat memprihatinkan, mereka sangat berterima kasih jika PP Muhammadiyah bisa memberikan bantuan kepada mereka.

Daerah Bayang ini banyak melahirkan Tokoh Muhammadiyah, seperti Bapak Goodwill Zubir Sekretaris PP Muhammadiyah, Bang Apris Yaman Wakil Ketua DPRD Sumbar, Tokoh Muhammadiyah, dan banyak sederet nama lainnya yang populer di Tingkat nasional dan sumatera barat.

Menurut pengurus panti, orang-orang yang besar di tingkat nasional dan sumbar tersebut kalau datang ke daerah mereka tidak pernah mampir di panti Muhammadiyah. Mungkin karena kesibukan dan padatnya agenda mereka, mudah-mudahan suatu waktu mereka bisa melihat kondisi panti Muhammadiyah tersebut.

Dari Bayang kami bertolak ke Panti Asuhan Muhammadiyah di Painan. Panti ini bermasalah dalam status tanah. Pemilik tanah menyampaikan bahwa dia menghibahkan tanah tersebut untuk digunakan oleh Muhammadiyah, tapi tidak ada surat wakafnya. Saat ini pihak keluar ingin mengambil kembali tanah tersebut, atau paling tidak pihak Panti bersedia menandatangani surat bahwa tanah tersebut hanya di pinjam sementara sampai pihak ahli waris mengambil kembali tanahnya. Karena bunyi surat yang mengibahkan bahwa tanah dapat digunakan selama Muhammadiyah masih ada, pengurus panti tidak bersedia menandatangani surat tersebut.

Masalah makan dan kebutuhan panti sangat tergantung pada kepala panti. Beberapa kali dia sampaikan " Jika saya berhenti dari kepala panti, mungkin anak akan kelaparan karena tidak ada dana. Selama ini jika dana habis, saya menggunakan dana pribadi dan pinjaman dari koperasi yang saya kelola. Diganti jika panti dapat uang". Tidak ada pengurus yang peduli dengan kondisi panti. Panti hanya bergantung pada kepalanya.

Saya menghubungi Aslam yang tinggal tidak jauh dari panti, dia datang dan bergabung dengan kami menuju Padang. Bang Murisal turun di Mesjid Taqwa, kami melanjutkan perjalanan menuju Pariaman dan mampir di UMSB untuk mengantar imel mengambil pakaian. Dari UMSB kami menuju Pariaman ke rumah Yos yang sedang mengadakan pesta pernikahan.

Kami sampai di Pariaman jam 24.00, kami ditunggu oleh beberapa orang pengurus PD PM Kota dan Kabupaten Pariaman, Ketua PC IMM, dan alumni IMM lainnya. Kami makan dan bincang-bincang sampai jam 02.00, setelah itu melanjutkan perjalanan menuju Panti Asuhan Aisyiyah Matur. Sampai disana sekitar jam 04.00, kami langsung istirahat dan paginya kami bertemu dengan pengurus Panti. Sambutannya luar biasa hangat dan menyenangkan. Kami disuguhi sarapan pagi berupa lontong dan mie serta teh panas membuat tenggorokan jadi segar.

Kesan saya ketika pertama kali sampai di Panti adalah bersih, indah, nyaman dan asri karena penataan yang sangat bagus. Saya sering menyampaikan sering ditemukan ada perbedaan yang agak mencolok antara panti yang dikelola oleh bapak-bapak dan ibuk-ibuk, yaitu kebersihan dan keindahan. Bapak-baoak sering acuh dengan persoalan tersebut, sehingga panti terkesan kumuh dan tidak terawat.

Apakah ini karena dikelola oleh ibu-ibu atau bapak-bapak, saya pikir tidak. Ini adalah kepribadian pengurus, masing-masing orang punya kebiasaan, itu terbawa dalam kepemimpinannya. Jadi bukan karena ibu atau bapak, tapi lebih karena pribadi masing yang terbiasa bersih dan indah.

Selesai pendaatan, kami menuju panti asuhan Muhammadiyah Cingkariang Padang Lua Bukit tinggi. Panti ini belum ada dalam daftar, padahal sudah lama berdiri. Ini adalah koreksi untuk Muhammadiyah yang lemah dalam data base.

Di Panti Cingkariang, kami bertemu dengan pengurus dan menjelaskan tentang tujuan kedatangan kami. Kegiatan dilanjutkan dengan pendataan, ada anak panti yang selamat dari percobaan pembunuhan oleh ibunya, diselamatkan oleh penduduk dan diserahkan ke dinas sosial, dari dinas sosial dititipkan di panti asuhan Muhammadiyah Cingkaring. Saat ini anak tersebut berumur 4 tahun. Kejadian tersebut ketika dia berumur 2 tahun. Jadi sudah 2 tahun di panti tersebut.

Dari Panti Cingkariang kami bergerak menuju panti Asiyiyah Kamang Magek Kabupaten Agam. Dari Agam karena sudah malam dan besoknya Idhul Adha, kamu kembali ke Padang.

Senin, tanggal 8 desember 2008 jam 10.00 setelah shalat Idhul Adha, kami menuju Padang untuk menjemput petugas lapangan, dari padang menuju Pasaman. Mampir di rumah makan yang sangat terkenal di pinggir kali di jalan By Pass padang. Rumah makan ini terkenal dengan ikan kecil2nya, gulai, kerang, dll. Sungguh enak makan di iringi oleh bunyi air sungai deras mengalir. Di ujung jalan di samping rumah makan terlihat jembatan yang melintasi sungai, sungguh indah sekali.

Tidak ada komentar: