Sabtu, 13 Desember 2008

Pendidikan Sejak Dini

Pendidikan merupakan faktor penting dalam perkembangan anak-anak. Setiap stimulan yang dapat mengembangkan kecerdasan, sikap dan perilaku merupakan bentuk dari pendidikan.

Pendidikan tidak selalu didapatkan dari bangku sekolah, pendidikan dapat diperoleh dimanapun dan dari manapun.

Ketika anak lahir, orang tua sering berfikir bahwa anak akan tumbuh dengan sendirinya secara alami dan setelah umur 4 tahun atau 6 tahun baru mulai berfikir sekolah apa yang akan dimasuki oleh anak kita.

Ini merupakan pemikiran yang keliru. Stimulan edukatif harus didapatkan oleh anak sejak dalam kandungan, karena pada saat itu anak sudah mulai dapat merasakan sentuhan emosi dari ibunya. Jika seorang ibu tidak bisa mengendalikan emosinya dan menyadari sepenuhnya bahwa dia sedang menjadi guru bagi anak dalam kandungannya, maka dapat dipastikan bahwa masa emas untuk mengasah emosi anak selama dalam kandungan terlewatkan.

Kesadaran untuk mendidik anak dalam kandungan ini harus dibangun dan direncanakan, sehingga sang ibu tahu persis apa kegiatan yang harus dia lakukan selama mengandung dan bagaimana memberikan stimulan positif pada anaknya. Sang ibu harus menghindar dari situasi dan kondisi yang dapat mengganggu emosinya, jika tidak terhindarkan, minimal dimaknai secara positif dan menghindari berfikiran negatif karena pikiran tersebut akan dirasakan oleh janin.

Pembahasan tentang fase janin dalam perspektif pendidikan ini juga dapat dikembangkan dalam berbagai aspek karena ini sangat terkait dengan pikiran, perasaan, stimulan, kebiasaan dan makanan yang dikonsumsi oleh sang ibu. Mungkin pada sesi lain akan dibahas secara komprehensif.

Berikutnya kita beranjak pada masa batita (bawah tiga tahun).

Ketika anak lahir, dia menangis sekeras-kerasnya, karena ada perubahan yang dirasakan ketika dalam rahim dengan situasi di luar. Tuhan menciptakan rahim ibu dengan secara sempurna sehingga sangat nyaman untuk anak dalam kandungan.

Dalam islam diajarkan agar ketika anak lahir, pertama sekali didengarkan adalah suara azan atau ayat suci Al qur'an, ini bertujuan untuk memberikan pendidikan awal bahwa si anak harus memiliki keyakinan seperti keyakinan orang tuanya dan tertanam dalam memori dalam alam bawah sadarnya bahwa kalimat pertama yang diperdengarkan adalah penghambaan diri pada sang pencipta.

Setelah anak lahir, dibersihkan dan didekatkan ke dada ibunya, agar anak merasakan kenyamanan dan perlindungan dari ibu yang melahirkannya. Sekali-kali jangan anak diberikan susu instan karena akan merusak sistem pertahanan dalam tubuh anak. Anak diwajibkan menjalani ASI eksklusif selama 6 bulan, artinya hanya ASI selama 6 bulan. Setelah itu baru ditambah dengan susu instan atau tambahan lainnya.

Secara alamiah, jika didekapkan ke dada ibunya dalam posisi menyusui, maka si bayi akan belajar menghisap puting susu ibunya. Kondisi sang ibu juga beragam, tidak semua ibu ketika di sentuh oleh bayinya langsung keluar air susunya. Sering kali butuh waktu agak lama.

Dalam situasi seperti ini, petugas sering memberikan saran agar anak diberi susu tambahan, walaupun mereka tahu bahwa ASI eksklusif wajib dan sudah menjadi kesepakatan dunia melalui PBB. Tapi sering pengetahuan ini dikalahkan oleh pragmatisme petugas karena ....
sampai sini dulu
Hotel pandanaran, semarang, Jateng,
13 Desember 2008, 14:49
(Terlantar gak ada mobil sewaan, kasihan deh lu)

Ketika anak lahir

Tidak ada komentar: